Mengenal salah
satu nama dari berbagai macam ikan, Ikan mujair mempunyai ukuran tubuh sedang, dengan panjang maksimum
yang dapat dicapai sekitar 40 cm. Ikan mujair pertama kali ditemukan oleh Mbah
Moedjair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur, pada 1939.
Ikan ini ditemukan Mbah Moedjair sewaktu menjalani laku tirakat.
Setiap tanggal 1
Suro penanggalan Jawa, Mbah Moedjair selalu mandi di pantai Serang, Blitar
selatan. Pada suatu saat ketika melakukan ritual mandi ini, Mbah Moedjair
menemukan ikan yang jumlahnya sangat banyak dan mempunyai
keunikan. Mendengar
penuturan Mbah Moedjair, sang Asisten Residen takjub dan kagum akan kegigihan
dan keuletan Mbah Moedjair. Dan demi menghormati kegigihan Mbah Moedjair,
Asisten Residen lalu memberikan penghargaan kepada Mbah Moedjair dengan menamai
ikan spesies baru ini sesuai dengan nama penemunya, Moedjair. Bentuk badannya
pipih berwarna hitam, keabu-abuan, kecokelatan atau kuning. Sirip punggungnya
(dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak);
serta bersirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari.
Kemampuan hidup ikan
mujair sangat tinggi, karena ikan ini mempunyai toleransi yang besar terhadap
kadar garam (salinitas). Dengan kemampuan itu, ikan ini mampu hidup di air
payau. Selain itu ikan mujair juga memiliki pertumbuhan yang relatif cepat,
tetapi setelah dewasa kecepatan pertumbuhannya akan menurun.
Ikan yang bersifat
peridi atau beranak banyak ini mulai berbiak pada umur sekitar tiga bulan, dan
setelah itu dapat berbiak setiap satu setengah bulan sekali. Setiap kali
bertelur, ikan ini menghasilkan puluhan butir telur. Setelah dibuahi,
telur-telur itu akan “dierami” di dalam mulut induk betina, dan hanya
memerlukan waktu sekitar seminggu untuk menetas. Setelah menetas, anak-anak
mujair tetap disimpan dalam mulut induknya. Mulut si induk tetap menjadi tempat
perlindungan yang aman bagi anak-anak mujair yang masih kecil sampai anak-anak
mujair ini disapih induknya.
Dengan sifat peridi
ini, dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat
pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan
dan kondisi ketersediaan makanan. Oklay,, Langsung saja kita membuat resep masakan, setelah kita sudah membaca gambaran tentang ikan yang begitu langka.
Okay,, langsung saja shabat,
setelah mengetahui penjelasan diatas, maka kita langsung menuju ke cara
pembuatan resep masakan yang satu ini.
Sediakan 5 ekor ikan mujair, risih kanan, kiri dan bersihkan ikan tersebut
sampai bersih, jika sudah bersih lumuri dengan jeruk nipis selama 5 menit dan
sisihkan
Bumbu Halus:
• Ketumbar bubuk 1 sendok teh
• Garam 1 sendok teh
• Bawang
putih 3 siung
Adapun Buat Sambal Pecak:
• Santan
kental 75 ml
• Cabai merah besar 6 buah, dibakar
• Cabai merah keriting3 buah , dibakar
• Bawang merah 6 siung
• Bawang putih 3 siung
• Kencur 2 cm
• Kemiri 5 buah, disangrai
• Terasi 1 sendok teh, dibakar
• Teh gula 2 sendok merah sisir
• Garam 1/2 sendok makan
Cara Memasak:
1. Lumuri ikan dengan bumbu halus. Diamkan 10 menit, goreng
dalam minyak yang sudah dipanaskan sampai matang dan tiriskan.
2. Sambal pecak, haluskan cabai merah besar,
cabai merah keriting, bawang merah, bawang putih, kencur, kemiri, terasi, gula
merah, garam, panaskan santan, kemudian masukkan
cabai yang dihaluskan.
3. Masak di atas api kecil sampai sedikit
berminyak dan sajikan
mujair goreng bersama sambal pecak.
Selamat Mencoba
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "MUJAIR GORENG SAMBAL PECAK"
Post a Comment