SOTO BANJAR KHAS KALIMANTAN
Aneka rasa resep
masakan dibwah ini, tapi sebelumnya terimakasih sudah berkunjung diblog
nyamanjar.blogspot.com, yang berbagi tentang resep masakan Nusantara. Terlebih
dahulu kita baca tentatang ulasan yang satu ini dulu ya shabat
Menurut Hikayat Banjar, dahulu kala
penduduk pribumi Kalimantan Selatan belum terikat dengan satu kekuatan politik
dan masing-masing puak masih menyebut dirinya berdasarkan asal Daerah Aliran
Sungai misalnya orang batang Alai, orang batang Amandit, orang batang Tabalong,
orang batang Balangan, orang batang Labuan
Amas, dan sebagainya. Sebuah entitas
politik yang bernama Negara Dipa terbentuk yang mempersatukan puak-puak yang
mendiami semua daerah aliran sungai tersebut. Negara Dipa kemudian digantikan
oleh Negara Daha. Semua penduduk Kalsel saat itu merupakan warga Kerajaan
Negara Daha, sampai ketika seorang Pangeran dari Negara Daha mendirikan sebuah
kerajaan di muara Sungai Barito yaitu Kesultanan Banjar. Dari sanalah nama
Banjar berasal, yaitu dari nama Kampung Banjar yang terletak di muara Sungai
Kuin, di tepi kanan sungai Barito. Kampung ini dipimpin oleh seorang Patih (Kepala
Kampung) yang bernama Patih Masih. Gabungan nama kampung Banjar dan nama
Patihnya tersebut sehingga kampung ini lebih dikenal dengan nama panjangnya
Kampung Banjar Masih. Kelak kampung ini berkembang menjadi Kerajaan Banjar
Masih dengan raja pertama Sultan Suriansyah, yang merupakan keponakan dari
penguasa Kerajaan Hindu Negara Daha yang terletak di pedalaman.
Kerajaan Banjar Masih merupakan kerajaan
baru yang muncul untuk memisahkan diri dari Negara Daha. Kerajaan Banjar Masih
dengan rakyatnya yang dikenal sebagai orang Banjar Masih, merupakan entitas
politik yang dibenturkan dengan orang Negara Daha (atau disebut juga orang
Banjar Lama/proto Banjar) yang merupakan warga negara Kerajaan Negara Daha yang
menjadi rivalnya. Kerajaan Negara Daha (atau disebut juga wilayah Batang Banyu)
akhirnya berhasil ditaklukan dan wilayahnya dimasukan ke dalam Kerajaan Banjar
Masih. Kekuatan Kerajaan Banjar Masih didukung penuh oleh Kesultanan Demak yang
memberi persyaratan bahwa raja dan rakyat Banjar Masih (beserta bekas Negara
Daha) harus menerima agama baru yaitu agama Islam, yang kini menjadi identitas
orang Banjar sebagai etnoreligius/kultur grup Muslim yang membedakannya dari
masyarakat sekitarnya pada masa itu.
Jadi pada pra-Islam, penduduk kampung
Banjar Masih dan kampung sekitarnya yang ada di hilir sungai Barito tergolong
sebagai warganegara Kerajaan Negara Daha atau Orang Negara Daha. Namun
belakangan nama Banjar lebih populer sehingga dipakai untuk menamakan penduduk
pada kedua wilayah tersebut, walaupun pada kenyataan kebudayaan di wilayah
Batang Banyu merupakan kebudayaan Banjar yang lebih klasik. Penduduk Banjar dan
Negara Daha sebenarnya menggunakan bahasa yang sama namun berbeda dialek.
Peperangan antara Banjar melawan Negara Daha yang dimenangkan oleh Banjar ini
hampir mirip dengan peperangan antara Demak melawan Majapahit yang dimenangkan
oleh Demak, namun pebedaannya adalah Banjar kemudian dipakai sebagai nama etnik
dan sedangkan Demak bukan merupakan nama etnik. Di daerah asalnya, sekarang ini
suku Banjar terbagi menjadi tiga kelompok menurut lokasi pemukimannya,
berturut-turut kelompok pertama yaitu kelompok orang Banjar Masih yang kini
lebih dikenal sebagai orang Banjar Kuala karena secara geografis mendiami
bagian kuala/hilir, sedangkan kelompok kedua yaitu bekas penduduk kerajaan
Hindu Negara Daha (Banjar klasik) dikenal sebagai Banjar Batang Banyu,
sedangkan kelompok ketiga dikenal sebagai Banjar Pahuluan yang hidup secara
harmonis dengan tempat tinggal yang bersisian langsung dengan beberapa sub suku
Dayak yang masih menganut agama Kaharingan. Okay,,
langsung saja shabat, setelah mengetahui penjelasan diatas, maka kita langsung
menuju ke cara pembuatan resep masakan yang satu ini.
Sediakan 1 ekor ayam yang sudah dibersihkan dan dipotong sesuai selera, lalu rebus daging ayam terlebih dahulu sampai empuk, dan tiriskan lalu setelah itu suwir daging tipis-tipis.
Siapkan Bahan-bahan Soto Banjar:
- Minyak goreng untuk menumis bumbu secukupnya
- 8 Siung Bawang Merah
- 4 Siung Bawang Putih
- Kaldu ayam ukuran 1 ½ liter
- Telur ayam / bebek 4 butir lalu rebus, potong sesuai selera
- 4 buah perkedel dan potong-potong sesuai selera
- 4 Buah kentang potong-potong sesuai selera
- Mie soun kering secukupnya, lalu seduh dengan air panas hingga agak melemah
- 3 Buah kapulaga
- 5 Buah cengkeh
- Kayu manis 1 batang potong menjadi 2 bagian
- 4 Batang seledri iris-iris 1-2 cm
- 4 Batang daun bawang iris kecil-kecil
- ½ Sendok teh lada bubuk
- ¼ sendok teh pala bubuk
- Garam secukupnya
- Penyedap rasa secukupnya
- Sambal sesuai selera
- Kecap manis sesuai selera
- Jeruk nipis potong menjadi 4 bagian
Cara Membuat :
- Haluskan
bumbu, bawang merah, bawang putih, pala dan lada, kemudian tumis bumbu sampai berasa bau harum
- Rebus
kaldu ayam, lalu masukkan daun bawang, kayu
manis, cengkeh, seledri, kapulaga, dan juga garam secukupnya
- Masukan bumbu yang sudah ditumis sebelumnya, dan
rebus kaldu sampai mendidih
- Masukkan mie soun, perkedel kentang dan telur ayam yang sudah dipotong/dihiris tadi kedalam mangkuk, kemudian siram kuah soto/kaldu ayam yang sudah mendidih kedalam mangkuk
- Tambahkan kecap
manis, sambal, dan jeruk nipis sesuai selera
Selamat Mencoba
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "SOTO BANJAR KHAS KALIMANTAN"
Post a Comment